Data Taman Nasional Gunung Ciremai

Profil Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

Taman Nasional Gunung Ciremai merupakan kawasan konservasi seluas 14.841,30 hektar yang diresmikan pada tahun 2004. Gunung Ciremai berdiri sebagai puncak tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian mencapai 3.078 meter. Kawasan strategis ini meliputi tiga kabupaten yaitu Kuningan, Majalengka, dan sebagian kecil wilayah Cirebon.

tngunungciremai.org

Kondisi Iklim dan Hidrologi Kawasan

Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai memiliki iklim tipe C dengan curah hujan berkisar 2.500-4.500 milimeter setiap tahunnya. Suhu di kawasan timur berkisar 18-22 derajat Celsius sedangkan bagian barat 18,8-37 derajat Celsius. Kawasan ini berfungsi vital sebagai hulu Daerah Aliran Sungai Cimanuk dan Cisanggarung dengan 106 mata air tersebar.

Data Konservasi Taman Nasional Gunung Ciremai Berdasarkan Luas

Aspek Detail
Nama Resmi
Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC)
Dasar Hukum Penetapan
SK Menteri Kehutanan No. 424/Menhut-II/2004 (19 Oktober 2004)
Dasar Hukum Terakhir
SK Menteri Kehutanan No. SK.3684/Menhut-VII/KUH/2014 (8 Mei 2014)
Luas Total Kawasan
14.841,30 Ha
Lokasi Administratif
Kabupaten Kuningan dan Majalengka, Provinsi Jawa Barat
Ketinggian Puncak
3.078 mdpl
Status
Taman Nasional ke-50 di Indonesia

Zonasi Pengelolaan Kawasan (Berdasarkan SK.176/KSDAE/SET/KSA.0/4/2018)

Jenis Zona Luas (Ha) Persentase (%) Fungsi Utama
Zona Inti
5.988,25
40,35%
Perlindungan ekosistem asli, habitat satwa langka
Zona Rimba
3.695,71
24,90%
Zona penyangga, penelitian terbatas
Zona Rehabilitasi
3.914,62
26,37%
Pemulihan ekosistem yang rusak
Zona Pemanfaatan
1.194,46
8,05%
Wisata alam, pendidikan lingkungan
Zona Khusus
39,63
0,27%
Fasilitas prasarana yang sudah ada
Zona Religi, Budaya & Sejarah
8,63
0,06%
Pelestarian nilai budaya dan sejarah
TOTAL
14.841,30
100,00%

Keanekaragaman Hayati

Kategori Flora/Fauna Jumlah Spesies Keterangan
Flora Total
119 spesies
Tumbuhan alam
Anggrek
113 spesies
Anggrek liar eksotis
Mamalia
38 spesies
Termasuk spesies langka
Burung
112 spesies
Beragam jenis
Herpetofauna
60 spesies
Reptil dan amfibi

Fungsi Hidrologis

Aspek Detail
Jumlah DAS
6 DAS (Bangkaderes, Cisanggarung, Cimanuk, Cipeles, Ciwedus, Cisadea)
Fungsi Utama
Daerah tangkapan air untuk 4 kabupaten (Ciayumajakuning)
Peran Regional
“Menara Air” Jawa Barat bagian utara

Distribusi Berdasarkan Formasi Geologi

Jenis Batuan Luas (Ha) Persentase (%) Lokasi Administrasi
Batuan Gunungapi Kuarter
9.521,70
64,16%
Kab. Kuningan, Majalengka, Cirebon
Batuan Gunungapi Plio-Plistosen
5.176,37
34,88%
Kab. Kuningan dan Majalengka
Batuan Sedimen Neogen
143,23
0,97%
Kec. Argapura, Kab. Majalengka
TOTAL
14.841,30
100,00%

Distribusi Berdasarkan Kemiringan Lereng

Kelas Kemiringan Luas (Ha) Persentase (%) Karakteristik
Agak Curam (16-25%)
5.351,25
36,06%
Dominan di kawasan
Curam (26-40%)
5.295,34
35,68%
Dominan di kawasan
Sangat Curam (>40%)
387,09
2,61%
Area terbatas
Landai hingga Bergelombang
3.807,62
25,65%
Sisanya
TOTAL
14.841,30
100,00%

Spesies Kunci Terancam Punah

Nama Spesies Nama Ilmiah Status Konservasi
Macan Tutul Jawa
Panthera pardus melas
Terancam Punah
Surili
Presbytis comata
Terancam
Elang Jawa
Nisaetus bartelsi
Terancam Punah

Perubahan Zonasi (2015-2018)

Jenis Perubahan Luas Sebelum (Ha) Luas Sesudah (Ha) Selisih (Ha)
Zona Rehabilitasi
5.126,53
3.914,62
-1.211,91
Zona Rimba
3.695,71
+bertambah
Zona Pemanfaatan
1.194,46
+bertambah

Distribusi Regional Taman Nasional Gunung Ciremai

Taman Nasional Gunung Ciremai memiliki posisi strategis dalam konteks konservasi regional Jawa Barat dan nasional:

Program Konservasi Terpadu

Pada tahun 2017, berhasil merehabilitasi 67% dari 7.728 hektar areal terbuka melalui upaya pemulihan ekosistem dan suksesi alami yang berkelanjutan.

Sistem Zonasi Terintegrasi

Penetapan sistem zonasi melalui SK Dirjen KSDAE No. 176/2018 menciptakan pengelolaan kawasan yang efektif dan efisien.

Kemitraan Multi-Stakeholder

Pengelolaan kolaboratif antara BTNGC, BBKSDA Jabar, BOB PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu, dan Pemerintah Kabupaten Kuningan-Majalengka terbukti efektif.

Pencegahan Kebakaran Gambut

Sistem monitoring dan early warning berhasil mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan di zona rehabilitasi seluas 3.914,62 hektare.

Masa Depan Taman Nasional Gunung Ciremai

Masa Depan Taman Nasional Gunung Ciremai

Taman Nasional Gunung Ciremai memiliki visi jangka panjang menjadi kawasan konservasi berkelanjutan. Pengelolaan masa depan mengintegrasikan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya. Tujuan utama adalah menciptakan keseimbangan antara perlindungan alam dan kesejahteraan masyarakat.

Proyeksi hingga tahun 2045 menunjukkan potensi peningkatan daya dukung wisata. Kapasitas maksimum wisatawan diperkirakan mencapai 20 juta pengunjung per tahun. Pengembangan teknologi hijau akan mendukung monitoring ekosistem secara real-time.

Sinergi dengan program pembangunan nasional memperkuat posisi TNGC sebagai aset strategis. Kemitraan multipihak akan diperluas untuk mendukung program konservasi berkelanjutan. Inovasi pengelolaan berbasis digital akan meningkatkan efektivitas perlindungan kawasan.